Kesulitan yang dihadapi terutama adalah relatif cepatnya nama-nama situs itu berubah terkait dengan industri pornografi yang berkembang luas. Hal ini cenderung menyulitkan upaya pemblokiran lewat metode penyaringan kata kunci ataupun nama situs. ”Kecuali kita pakai kayak di China, besoknya mungkin muncul kata kunci baru lagi kita masukkan di list,” ujar Tifatul.
Sejauh ini, tutur Tifatul, pihaknya baru melakukan upaya penyaringan kata-kata kunci terkait setiap tiga hari sekali.
Adapun mengenai pemblokiran terhadap situs tertentu, seperti laman medis yang kontennya bukanlah bermaksud menyebarkan pornografi, tetapi memiliki kata-kata kunci yang berhubungan dengan pornografi, Tifatul mengatakan, situs seperti itu bisa diminta untuk dibuka.
Ia menambahkan, konten medis yang terkait dengan kata-kata kunci tertentu dan diartikan terkait dengan pornografi tidaklah digunakan secara luas.