Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Hong Kong Tembak Dada Demonstran dalam Bentrokan

Kompas.com - 01/10/2019, 17:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

HONG KONG, KOMPAS.com - Seorang polisi Hong Kong dilaporkan menembak dada seorang demonstran dalam bentrokan yang terjadi pada Selasa (1/10/2019).

Sumber dari kepolisian mengungkapkan, polisi itu terpaksa menarik keluar senjata karena dia mendapat serangan dari demonstran.

"Seorang petugas diserang dan terpaksa membela diri. Dada pengunjuk rasa itu tertembak di distrik Tsen Wan hari ini," kata sumber itu.

Baca juga: China Disebut Diam-diam Melipatgandakan Jumlah Pasukannya di Hong Kong

Dilansir AFP, si demonstran yang terluka mendapat perawatan pertama dari polisi sebelum paramedis datang dan membawanya ke rumah sakit.

Bentrokan itu terjadi ketika China merayakan 70 tahun keputusan Mao Zedong yang mendirikan Republik Rakyat China di Beijing.

Ketika Presiden Xi Jinping memberi hormat pada 15.000 tentara, pengunjuk rasa pro-demokrasi melempari fotonya dengan telur.

Bentrok berkecamuk selama berjam-jam di beberapa lokasi dengan polisi terpaksa menembakkan gas air mata, peluru karet, hingga meriam air.

Banyak dari kericuhan berlangsung sengit, dengan ada satu distrik di mana salah satu kubu menembakkan semacam cairan korosif.

Sumber polisi menuturkan, mereka melepaskan tembakan ke udara sebagai peringatan melawan aktivis yang memperjuangkan demokrasi di Hong Kong.

"Tiga bulan dan lima tuntutan kami belum dipenuhi. Kami harus terus berjuang," ucap seorang demonstran sembari mengenakan topeng dari V for Vendetta.

Jutaan orang turun ke jalan sejak Juni, dan menjadi tantangan terbesar China sejak Hong Kong diserahkan dari Inggris 1997 silam.

Sejak penyerahan 1997, biasanya para pejabat setempat akan menghadiri upacara peringatan. Namun mempertimbangkan risikonya, mereka memilih tak muncul.

Meski begitu, Kepala Eksekutif Carrie Lam, sosok yang paling disorot dalam unjuk rasa ini, terlihat hadir dalam HUT ke-70 China di Beijing.

Aksi unjuk rasa besar terjadi setelah Lam memperkenalkan RUU Ekstradisi yang dikhawatirkan bakal menggerus kebebasan demokrasi Hong Kong.

Di antara lima tuntutan yang diajukan, terdapat desakan untuk menggelar penyelidikan kebrutalan polisi dan pengampunan bagi 1.500 pendemo yang ditangkap.

Baca juga: Xi Jinping Bersumpah Tegakkan Prinsip Satu Negara Dua Sistem di Hong Kong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com