Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Desa Ini Habiskan Ratusan Juta Bikin 'Boneka' Naga untuk Karnaval HUT RI

Kompas.com - 26/08/2019, 06:52 WIB
Dani Julius Zebua,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Atraksi "ogoh-ogoh" mewarnai karnaval HUT ke-74 RI di Kota Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Salah satunya berbentuk naga sepanjang 250 meter yang memperoleh perhatian besar dari warga.

Bentuknya memang serupa liong dalam tari naga etnis China. Namun, ukuran baik besar dan panjangnya yang tidak biasa sehingga tampak seperti naga raksasa.

Tubuhnya saja berdiameter 1,5 meter. Kepalanya sampai harus dipikul 6 orang.

Baca juga: Viral, Sejoli di Kebumen Gelar Upacara HUT RI pada Hari Pernikahannya 

Perlu 250 laki-laki dewasa mengangkat naga itu, menarikannya. Seperti tari liong, naga itu bisa meliuk ke kanan kiri maupun naik turun.

Saking besarnya, sesekali badan naga membentur para penonton yang memadat di kiri kanan jalan. 

"Kami menamainya sebagai naga wilis karena berwarnan hijau," kata Muhammad Abdurahman Wiyono, Kepala Desa Tayuban, Kecamatan Panjatan, Minggu (25/8/2019).

Wiyono menceritakan, perlu dua bulan untuk membangun naga itu. Mereka melibatkan semua pemuda dari 7 pedukuhan yang ada di Tayuban, baik membuat naga hingga menyiapkan logistiknya.

"Hasilnya baik dan anak-anak bangga menunjukkannya," kata Wiyono.

Karnaval menjadi puncak peringatan HUT ke-74 RI di Kulon Progo.

Sebanyak 40 kelompok mengikuti karnaval baik dari instansi pemerintahan, organisasi masyarakat dan berbagai organisasi lainnya.

Karnaval menjadi ajang warga menunjukkan kreasi dan inovasi. 

Ekspresi seni maupun kebudayaan dianggap merupakan bagian dari kemerdekaan. Karenanya tidak sedikit yang menampilkan patung-patung raksasa.

Baca juga: Duduk Perkara Paskibra Kibarkan Bendera Tanpa Seragam Saat Upacara HUT RI

 

Beberapa yang lain, ada personifikasi garuda, satwa burung, kuda bahkan butho atau raksasa demit. 

"Bersemangat menampilkan kebudayaan untuk mengisi kemerdekaan," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kulon Progo, Untung Waluyo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com