Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Petugas, Setya Novanto Sempat Menghilang Lepas dari Pengawalan

Kompas.com - 15/06/2019, 15:48 WIB
Agie Permadi,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Foto pria diduga terpidana kasus korupsi e-KTP, Setya Novanto, pelesiran ke sebuah tempat penjualan bahan bangunan di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, beredar pada Jumat (14/6/2019).

Sementara itu, berdasarkan izin yang diajukan ke pihak Lapas Sukamiskin, Setya Novanto pamit keluar untuk menjalani pemeriksaan di RS Santosa Bandung lengkap dengan pengawalan dari petugas kepolisian dan lapas.

Baca juga: Alasan Setya Novanto Dipindah ke Lapas Gunung Sindur yang Banyak Dihuni Teroris

Begitu foto-foto Setnov beredar, Kepala Kantor Kemenkum HAM Jabar Liberti Sitinjak langsung memerintahkan Kalapas Sukamiskin Tejo Herwanto untuk memeriksa Setnov dan petugas pengawal yang pada jam itu bertugas mengawalnya berobat.

"Setelah tahu itu, saya sambil on the way ke Lapas Sukamiskin, perintahkan lakukan pemeriksaan terhadap petugas pengawalnya sekaligus juga kepada Setnovnya," kata Liberti yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/6/2019).

Sesampainya di Lapas Sukamiskin, Liberti menemui petugas yang tengah memeriksa petugas pengawal dan Setya Novanto. Meski hanya keterangan sementara, sedikit keterangan itu sudah memperlihatkan indikasi adanya dugaan penyalahgunaan izin berobat yang dilakukan Setnov.

"Hanya sedikit saja indikasi yang saya katakan itu dengan pengawalnya itu," kata Liberti.

Baca juga: Setya Novanto ke Lapas Gunung Sindur, Kadivpas Jabar Mengaku Tak Mau Terus Ditipu

Liberti menjelaskan, berdasarkan keterangan sementara dari petugas pengawal tersebut, pada Jumat (15/6/2019) sekitar pukul 13.45 WIB, setelah menjalani pemeriksaan di RS, Setnov meminta izin kepada petugas pengawal tersebut hendak membereskan administrasi rumah sakit bersama istrinya.

Pasalnya, setelah diperiksa, Setnov sudah langsung diperkenankan pulang dari rumah sakit yang merawatnya.

"Jadi pengawal ini telepon ke kantor kalau Setnov ini mau pulang. Nah dengan dalih itu, 13.45 WIB itu Setnov dan istrinya turun dari lantai 8. Katanya mau ke bawah membayar, pakai kursi roda," tuturnya.

Liberti mengakui adanya kelalaian petugas tersebut yang terlalu percaya dan tidak melakukan pengawalan terhadap Setnov hingga pembayaran administrasi di RS.

"Nah di sini ini yang belum pasti, kan masih didalami sampai sekarang. Memang pengawalnya terlalu percaya itu. Dia tak ikutin (Setnov) sampai ke lantai 1 ke kasir," ucapnya.

Baca juga: Ketahuan Plesiran, Setnov Dimasukkan ke Sel Pengamanan Maksimum di Gunung Sindur

Setelah ditunggu petugas berjam-jam, Setya Novanto tak kunjung datang dan memperlihatkan batang hidungnya. Petugas pun kemudian turun ke lantai 1 untuk mengecek Setnov yang sedang dikawalnya tersebut.

"Dia (petugas) tunggu-tunggu enggak datang-datang akhirnya dia turun ke lantai 1. Ditunggu-tunggu begitu, enggak datang itu. Baru sekitar jam 17.45 WIb, Setnov-nya sudah berada lagi di kasir. Di kasir sudah bayar dan pulanglah ke Lapas kan begitu. Jadi antara 14.45 - 17.45 WIB ini mungkin itu peluang dia (Setnov) disempatkan keluar RS seperti gambar di medsos," tutur Liberti.

Adanya indikasi pelanggaran tersebut menjadi dasar Liberti segera memindahkan Setnov ke Rutan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jumat (14/6/2019). Setnov dibawa keluar dari Lapas Sukamiskin pada pukul 22.30 WIB.

"Dengan saya tahu seperti itu, ini kan termasuk pelanggaran. Dengan dasar pelanggaran itulah saya ambil keputusan tadi malam pindahkan Setnov ke Rutan Gunung Sindur," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com