Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Viktor: Semua Hal yang Buruk di Indonesia Ada di NTT

Kompas.com - 25/04/2019, 22:22 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menyebut wilayahnya sebagai penyumbang terbesar hal yang buruk untuk Indonesia.

Hal itu disampaikan Viktor pada kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi NTT Tahun 2019 di Hotel Aston, Kamis (25/4/2019).

Menurut Viktor, Nusa Tenggara Timur adalah provinsi yang tidak pernah disukai oleh orang yang berkunjung.

"Semua hal buruk di Indonesia ada di NTT. NTT penyumbang terbesar keburukan terbesar di Indonesia," kata Viktor.

Hal buruk yang dimaksud Viktor, yakni provinsi termiskin ketiga di Indonesia dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terendah ketiga di Indonesia.

Baca juga: Gubernur Viktor: NTT Tak Boleh Lahirkan Perda Bertentangan dengan Pancasila

Indeks Pembangunan Manusia yang rendah itu, kata Viktor, berasal dari pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Viktor menilai, di NTT ini, tingkat kecerdasan manusia pada pelayanan publik itu hebat, namun kepeduliannya tidak ada.

Para pelayan publik juga, sebut Viktor, tidak mau bekerja lebih hebat dan tidak mau mempersembahkan diri lebih hebat untuk NTT. Hal itu baginya adalah masalah besar di NTT.

Viktor pun mengatakan bahwa NTT itu miskin karena pelayan publik seperti gubernur, bupati, wali kota, kepala dinas, itu orang-orang yang tidak melayani dengan hati.

"Kalau kita mau melayani dan berkorban sungguh-sungguh. Waktu kita terpakai sungguh-sungguh, maka saya yakin kita akan keluar dari kemiskinan," ujar Viktor.

Baca juga: Gubernur Viktor: Panas Matahari Jadi Berkat Luar Biasa untuk Garam NTT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com