Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Akui Proses Coklit Data Pemilih Tak Berjalan Seratus Persen

Kompas.com - 19/03/2019, 22:33 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi mengakui, proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih pemilu tidak bisa berjalan seratus persen.

Petugas coklit tak bisa sepenuhnya menjangkau pemilih untuk dicatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Akibatnya, tak semua pemilih yang tercatat dalam DPT adalah hasil dari pencocokan dan penelitian petugas langsung ke lapangan.

"Kecil kemungkinan coklit bisa 100 persen dilaksanakan. Karena ketika teman-teman melakukan coklit di lapangan itu bisa jadi ketika didatangi ke rumahnya, yang di rumah sedang tidak ada di rumah sama sekali," kata Pramono di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2019).

Baca juga: Serba-serbi Petugas Coklit Pemilu, Dipukul hingga Diusur

Pramono mengatakan, kerap kali ketika petugas coklit mengunjungi rumah penduduk, pemilik rumah sedang beraktivitas di luar sehingga tak bisa ditemui.

Lain lagi ketika di lingkungan perumahan elite atau apartemen, petugas tak bisa masuk karena proses perizinan yang ketat.

"Jadi ada hal-hal yang sifatnya teknis yang itu kadang-kadang membuat petugas kami kesulitan melakukan coklit yang harus dilakukan berulang-ulang yang itu pun tetap belum bisa, belum tentu ketemu dengan orang yang dituju," ujar dia.

Baca juga: 150 Juta Pemilih Belum Dilakukan Coklit, Partisipasi Masyarakat Dibutuhkan

Akibat dari proses coklit yang tak maksimal, muncul data Warga Negara Asing (WNA) pemilik e-KTP yang masuk DPT.

Namun demikian, saat ini data tersebut telah dicoret dan dibersihkan dari DPT.

KPU juga terus melalukan penyempurnaan DPT hingga menjelang hari pemungutan suara, 17 April 2019. KPU selesai melakukan penyusunan DPT Pemilu 2019 pada 15 Desember 2018.

Berdasarkan hasil rekapitulasi, jumlah pemilih mencapai 192.828.520 orang yang terdiri dari 96.271.476 laki-laki dan 96.557.044 perempuan.

Kompas TV Jelang pemilihan umum situasi politik di tanah air semakin memanas tak hanya berupa perang #hoaks dan isu. Namun juga serangan pada komisi pemilihan umum.diakui KPU intensitas #seranganperetas atau hacker pada sistem data #KPU semakin tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com