Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Jumat Siang, Jumlah Pengungsi akibat Letusan Gunung Karangetang 195 Jiwa

Kompas.com - 08/02/2019, 15:24 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Pihak Basarnas Manado mencatat, hingga Jumat (8/2/2019) pukul 14.11 Wita, jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, berjumlah 195 jiwa atau 55 kepala keluarga (KK).

Jumlah ini berdasarkan rapat Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro Bob Wuaten, Basarnas, TNI-Polri, dan potensi SAR.

Baca juga: Erupsi Gunung Karangetang, 486 Warga di Desa Batubulan Terisolir

"Rapat hari ini, jumlah pengungsi per tanggal 8 Februari 2019 adalah 195 jiwa, 54 KK," kata Humas Basarnas Manado, Feri Ariyanto, seperti dikutip dari rilis tertulis, Jumat siang.

Feri melanjutkan, jumlah pengungsi yang berada di selter pengungsi BPBD Siau ada 122 jiwa.

"Dengan rincian, 65 laki-laki, 57 wanita, 33 KK. Sedangkan, jumlah pengungsi yang berada di SD GMIS Batubulan, 44 jiwa, 21 laki-laki, 23 wanita, dan 12 KK," ujar dia.

Ia menambahkan, warga pengungsi yang meninggalkan tempat pengungsi, baik yang berada di selter Ondong dan SD GMIS Batubulan ke tempat saudara masing-masing, ada 29 jiwa.

Baca juga: Letusan Gunung Karangetang, 137 Warga yang Mengungsi di Desa Kawahang Dipindahkan

"Dengan rincian, 13 laki-laki, 16 wanita, 9 KK," sebut Feri.

"Jumlah pengungsi yang terisolir di Batubulan sebanyak 494 jiwa. Warga di sana tetap masih dalam pengawasan dan diberikan bantuan," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com