Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Terbitkan Sukuk Ritel Sebelum Pemilu

Kompas.com - 24/09/2008, 12:29 WIB

JAKARTA, RABU-- Pemerintah akan menerbitkan sukuk ritel pada semester pertama 2009 mendatang. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan (Depkeu) Rahmat Waluyanto usai penandatanganan nota kesepahaman pinjaman Rp 500 miliar dari AFD, di gedung Depkeu, Jakarta, Rabu (24/9).

"Semester pertama mudah-mudahan sekitar April sebelum Pemilu. Karena kalau sudah memasuki Pemilu akan repot karena kesibukan kita dan dalam melakukan sosialisasi," kata Rahmat.

Sebelum sukuk ritel diterbitkan, kata Rahmat, pemerintah akan melakukan sosialisasi secara nasional. Sosialisasi dilakukan dengan mengunjungi beberapa kota kunci dan akan melibatkan berbagai pihak untuk membantu pemerintah melakukan sosialisasi sukuk ritel. "Kita akan melibatkan SRO (Self Regulatory Organisation) di bidang kapital market, Departemen Agama, dan MUI karena ada sisi aspek yang perlu dijelaskan dalam sisi syariah," ujar Rahmat.

Namun, Rahmat mengaku pihaknya belum mengetahui besar sasaran sukuk ritel yang akan dikeluarkan karena masih menunggu proposal dari agen penjual. "Kita belum bisa mendapatkan angka berapa kisaran potensi sukuk ritel. Kita menunggu sampai kita bisa mendaptkan proposal dari agen penjual," kata Rahmat.
 
Pemerintah akan menunjuk agen penjual untuk melakukan distribusi sukuk ritel. Menurut Rahmat, agen penjual mempunyai klien base atau customer yang besar seperti di bank-bank sehingga sukuk ritel bisa didistribusikan kepada customer mereka. Sedangkan calon investor dari sukuk ritel seperti ORI (Obligasi Ritel Indonesia), yakni deposan, customer atau klien dari privat banking.

Lebih lanjut agen penjual akan mengajukan proposal kepada pemerintah berapa jumlah klien dan sukuk ritel yang akan didistribusikan. Proses penunjukan agen penjualan ritel dilakukan menjelang awal tahun.

Lebih lanjut Rahmat mengatakan  penerbitan sukuk ritel diharapkan bisa mencapai diatas Rp7-Rp8 triliun. Perhitungan tersebut melihat pengalaman ORI 004 dan 005 tahun kita sudah mencapai Rp 16,5 triliun. "Kalau menurut saya, dalam satu tahun bisa diatas itu. Pokoknya sebesar-sebesarnya, mudah-mudahan  bisa lebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com