Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ventilator di Mulut Soeharto Dipindah ke Leher

Kompas.com - 20/01/2008, 00:17 WIB

KOMPAS, MINGGU - Mantan Presiden Soeharto, Sabtu (19/1) sore pukul 16.00 WIB telah menjalani operasi Tracheostomy atau operasi pemindahan ventilator. Alat bantu pernapasan yang semula di mulut, sudah dipindah ke belakang leher. Pemindahan itu dilakukan oleh tim dokter untuk mengurangi infeksi yang selama ini kerap terjadi.

Dengan pemindahan itu, jarak ventilator ke paru-paru lebih dekat sehingga pertukaran gas oksigen untuk pernapasan bisa lebih bagus. Demikian diungkapkan Ketua Tim Dokter Kepresidenan Mardjo Soebiandono saat dihubungi pers melalui telepon selulernya dan anggota tim dokter Djoko Rahardjo, sebelum meninggalkan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Sabtu (19/1) menjelang tengah malam ini.

Menurut Mardjo, kalaupun pemasangan ventilator itu gagal di leher, maka akan lebih mudah jika dipasang lagi. "Ini berbeda jika dipasang di mulut. Dampak dari operasi ini juga tak menimbulkan risiko apa-apa. Pita suara akan aman dan infeksi juga akan lebih jauh berkurang," ujar Mardjo.

"Jika  ventilator dipasang di mulut, itu juga akan lebih kotor dibandingkan di leher," lanjut Mardjo yang dikenal sebagai ahli anestesi.

Sementara, menurut Djoko Rahardjo, hingga menjelang tengah malam ini, Soeharto belum bisa diizinkan untuk pulang ke rumahnya. "Belum bisa diprediksi," tandasnya.

Ditanya tentang kemungkinan Soeharto dipindah ke luar ruangan Intensive Care Unit (ICU), menurut Djoko baru dilakukan beberapa hari lagi.

Hal senada juga ditambahkan anggota tim dokter lainnya Christian A Johannes. Saat dicegat pers sebelum meninggalkan RSPP malam ini, dia mengatakan, "Kalau orang kritis, kan tidak mungkin langsung pulang setelah keluar dari ICU. Yang ada justru pindah ke ruangan lainnya dulu." (har/kp)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com