Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Tanah Bergerak dan Lapuk, Bangunan SD Negeri di Sukabumi Rusak

Kompas.com - 13/01/2020, 23:47 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat rencananya akan merelokasi SD Negeri 4 Gunungguruh, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh ke lahan yang lebih aman dari ancaman tanah bergerak.

Bangunan SDN yang berdiri 1974 tersebut mengalami kerusakan berupa retak-retak pada lantainya selebar 2-5 sentimeter dengan panjang 40 meter akibat bencana tanah bergerak.

Bencana geologi ini mulai terlihat pada 2016 dan kembali terjadi lagi sejak November 2019.

Di belakang sekolah terdapat retakan tanah dengan lebar 20-40 sentimeter memanjang sekitar 20 meter dengan kedalaman hingga 2 meter.

Ujung retakan itu berakhir beberapa meter di tebing tanah terjal dari lereng yang dipotong untuk kawasan perumahan.

Baca juga: Bangunan SDN di Kaki Gunung Walat Lantainya Retak-retak, Diduga karena Tanah Bergerak

Selain akibat bencana tanah bergerak, bangunan SDN yang memiliki siswa berjumlah 156 jiwa juga mengalami kerusakan bagian atap. Kerusakan atap ini diindikasikan karena kayu-kayu penopang sudah lapuk.

''Bangunan SDN 4 Gunungguruh ini harus direlokasi, karena akibat bencana gerakan tanah,'' kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Khusyairin kepada Kompas.com di Cibadak, Jumat (10/01/2019).

Khusyairin menuturkan pihaknya sudah melakukan survey dan mengecek ke lokasi SDN tersebut. Rencananya dia akan mengecek langsung ke sekolah tersebut saat turun hujan untuk mengetahui kondisinya, apakah ada perubahan atau masih tetap.

Sedangkan, lanjut dia untuk lahan relokasi akan dikaji terlebih dahulu oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.

Karena lahan untuk relokasi harus yang aman dari ancaman bencana tanah bergerak.

''Lahan sekolah ini memang punya lahan luas, ada yang berada di bagian bawahnya. Mengenai layak tidaknya akan dicek oleh tim BPBD, rencananya Senin ke lokasi,'' ujar dia.

Baca juga: Tanah Bergerak di Cianjur, 1 Rumah Rusak Berat hingga Sawah Gagal Tanam

Rasa khawatir bila hujan turun

Kepala SDN 4 Gunungguruh, Asep Sugandi mengakui belum mengetahui adanya rencana relokasi bangunan sekolah yang dipimpinnya itu. Dia

menjelaskan bahwa dirinya mulai bertugas pada Agustus 2019 lalu.

''Saya belum tahu Pak,'' aku Asep kepada Kompas.com saat ditemui di SDN 4 Gunungguruh, Senin (13/01/2020) siang.

Memang, lanjut dia, sebelumnya sudah ada dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi yang mengecek dan survey ke sekolah belum lama ini. Pengecekan itu terkait bangunan sekolah ini retak-retak di antaranya akibat bencana tanah bergerak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com