PADANG, KOMPAS.com - Kabupaten dan kota di Sumatra Barat (Sumbar) mulai diselimuti kabut asap kiriman dari Riau, Jambi dan Sumatra Selatan, namun belum mengganggu jarak pandang dan aktivitas transportasi darat dan udara. "Sepanjang Selasa kabut asap mulai menyelimuti wilayah Sumbar, karena hasil pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tabing Padang, ditemukan 22 titik api di daerah Jambi dan Sumsel," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Tabing Padang, Amarizal, ketika dikonfirmasi di Padang, Selasa (2/6).
Menurut dia, kabut asap yang menyelimuti wilayah Sumbar, kiriman dari daerah tetangga itu karena arah angin bertiup antara Selatan dan Timur ke arah Barat.
Bahkan, dua hari ke depan diperkirakan arah angin masin berada pada posisi yang sama, kalau titik api yang terpantau masih belum padam, maka kabut asap masih akan selimuti wilayah Sumbar.
Dia menilai, kabut asap yang menyelimuti kabupaten dan kota di Sumbar, belum masuk kategori tebal sehingga belum mengganggu jarak pandang transportasi dan kesehatan masyarakat. Namun, bila berlangsung hingga beberapa hari ke depan jelas bisa menimbulkan dampak jarak panjang dan kesehatan masyarakat.
Selain itu, akibat tertutupnya matahari karena kabut asap tersebut, bila berlangsung dua hingga tiga hari bisa berdampaknya pada tanaman masyarakat.
"Kita berharap titik api yang bermunculan bisa padam, tentunya butuh kesedaran masyarakat di daerah tetangga itu," katanya.